![]() |
src : dakwatuna.com |
Terlihat jelas awan-awan hitam berpayung di sudut tengah kota
Tak terasa hembus angin perlahan mulai memberikan isyarat
Tik..tik..tik rintik hujan pun mulai membasahi tanah kota kelahiranku
Terlintas dibenakku akan hari esok
Mungkin aku tak lagi berpijak di kota yang penuh kenangan ini
Itulah kotaku "Kota Sejuta Bunga"
Suka, duka ,maupun tawa telah ku lewati bersama orang-orang yang ku cinta
Berat ku rasa meninggalkan sanak saudara
Namun aku tak kuasa menahan rindu
Rindu kepada malaikatku
Malaikat tanpa sayap
Dialah IBUKU
Ibu yang berada diseberang pulau sana
Tak lama lagi kita berjumpa
Tersadar dalam lamunanku
Aku mulai bergegas berkemas untuk jumpa dengan ibuku
Perjalanan panjang malam itu di iringi dengan derasnya hujan telah terlewat
Bahagia rasanya tak sabar akan hari esok
Tak terasa mentari dengan malunya menampakkan wajah sinarnya
Kini tiba saatnya detik-detik pertemuan seorang anak yang rindu kepada ibunya
Ohh ibuku...dengan rona wajah senyumnya yang khas
Terpancar kebahagiaan
Tak mampu lagi aku mengatakan selain kata-kata "aku rindu bu"
Senyummulah yang selalu ku rindu
Dalam bait-bait rinduku
akan selalu terselip lantunan do'aku untukmu bu
Semoga engkau selalu terjaga dalam lindunganNya
#Amin
Author : Piping Haryanti
Tidak ada komentar:
Write komentar